0
Dulu sewaktu masih SD hari minggu pagi adalah waktu yang sangat berharga buat saya, karena saat itu ada banyak kartun yang harus di tonton. Sebut saja ada Doraemon, Yu-Gi-Oh, Byeblade, Power Ranger, Shinchan, Dragon Ball, Tamiya dan masih banyak yang lain. Terkadang ada film yang jam tayangnya sama jadi bingung mau nonton yang mana. Kebanyakan memang berasal dari Indosiar selain itu paling RCTI sama SCTV namun tidak sebanyak Indosiar. Sering kalau hari minggu ibu marah-marah gara-gara bangun tidur gak langsung mandi tapi malah nonton TV, kalau dulu sih masih suka bales marah ke ibu terus nunggu iklan baru mandi cepet-cepet.
Sungguh sangat menyenangkan hingga kadang lupa waktu soalnya kartun hari minggu itu sampai jam 12 siang. Kemudian setelah jam 12 itu adalah waktu yang sangat menyedihkan karena gak ada yang menarik lagi buat di tintin di TV. Meski hanya sebuah kartun dan mungkin banyak orang tua bilang "kartun itu tontonan anak-anak" namun pembelajaran dan ilmu tentang kehidupan banyak saya temukan di sana. Bahkan saya akui kalau samapai sekarang saya masih suka kartun dan komik bahkan sekarang saya sudah sangat jarang menonton TV.
Komik dan kartun yang berasal Jepang saya perhatikan pasti memiliki beberapa elemen ini:
- Rasa kesetiakawanan
- Semangat meraih impian
- Pantang menyerah
Untuk elemen lain mungkin bisa di tambahkan nanti, tapi ketiga elemen di atas pasti di angkat dan itu mampu menginspirasi saya sampai sekarang. Serta jangan lupa kalau tokoh utama di kartun atau komik Jepang sebagian besar memiliki sifat periang dan penuh semangat namun seringnya di gabung dengan ceroboh dan irrasional.
Meskipun saya suka kartun dan komik dari Jepang namun saya akan sangat bangga jika semakin banyak komik dan kartun yang berasal dari Indonesia. Mereka muncul dengan cerita yang dekat dengan kehidupan bangsa ini namun tetap memasukkan rasa kesetiakawanan, semangat meraih impian dan pantang menyerah dengan memberikan sebuah tokoh yang periang dan penuh semangat. Bangsa kita ini terutama generasi muda sangat membutuhkan sebuah contoh yang luar biasa. Jikalau tidak mungkin mendapatkan dari orang yang lebih dewasa, apa salah kalau kita memberikan tokoh khayalan untuk di tiru? Maju terus Indonesiaku.