0
Baru saja saya melihat pelantikan Wakil Mentri oleh Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya memang belum pernah melihatnya karena buat saya acara tersebut terlalu formal sehingga kurang berminat. Saya tidak punya komentar apa-apa mengenai resuffle ini karena saya juga tidak paham masalah itu, karena kata "suffle" baru pertama kali saya tahu dari winamp. Tapi dalam pelantikan tersebut ada yang cukup mengganggu pikiran saya yaitu sumpahnya.
Banyak orang yang begitu mendengar ada pejabat yang berkorupsi atau berbuat buruk lainnya lalu berkomentar "Itu orang sudah melanggar sumpahnya sendiri". Fine, itu memang benar tapi melihat pelantikan tadi ternyata sumpah jabatan sangat sulit untuk di hafal karena sumpahnya panjang namun bahasanya berbelit-belit. Wajar kalau banyak pejabat yang lupa akan sumpah jabatannya. Jadi mungkin setelah ini jika saya mendengar pejabat korupsi mungkin saya akan berkomentar "Dia tidak melanggar sumpahnya, namun mungkin dia sendiri bahkan tidak tahu apa yang dia ucapkan ketika sumpah jabatan".
Jika memang sumpah sangat penting untuk menjaga para pejabat agar berprilaku baik sebaiknya buat sumpah yang sederhana namun maknanya sangat kuat dan mudah di hafal. Memang sepele dan remeh ya yang saya bicarakan di sini, namun kadang yang sepele dan remeh itu mapu menghancurkan kita. Bagi saya yang kuliah di Informatika paham bahwa bug atau kesalahan kecil dalam sistem mampu menjadi jalan masuk buat hacker.
Mungkin kalau saya di suruh untuk membuat sumpah jabatan mungkin bunyinya akan begini:
"Saya akan mengabdikan diri saya sepenuh hati jiwa dan raga untuk bangsa dan negara Indonesia dan akan menggunakan seluruh kemampuan saya untuk memajukan bangsa dan negara. Jika saya melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik saya dan nama baik negara ini baik secara terang-terangan maupun diam-diam, maka saya siap di hukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku kemudian saya akan berusaha memperbaiki nama baik saya dan negara ini dengan sekuat tenaga"
Banyak orang yang begitu mendengar ada pejabat yang berkorupsi atau berbuat buruk lainnya lalu berkomentar "Itu orang sudah melanggar sumpahnya sendiri". Fine, itu memang benar tapi melihat pelantikan tadi ternyata sumpah jabatan sangat sulit untuk di hafal karena sumpahnya panjang namun bahasanya berbelit-belit. Wajar kalau banyak pejabat yang lupa akan sumpah jabatannya. Jadi mungkin setelah ini jika saya mendengar pejabat korupsi mungkin saya akan berkomentar "Dia tidak melanggar sumpahnya, namun mungkin dia sendiri bahkan tidak tahu apa yang dia ucapkan ketika sumpah jabatan".
Jika memang sumpah sangat penting untuk menjaga para pejabat agar berprilaku baik sebaiknya buat sumpah yang sederhana namun maknanya sangat kuat dan mudah di hafal. Memang sepele dan remeh ya yang saya bicarakan di sini, namun kadang yang sepele dan remeh itu mapu menghancurkan kita. Bagi saya yang kuliah di Informatika paham bahwa bug atau kesalahan kecil dalam sistem mampu menjadi jalan masuk buat hacker.
Mungkin kalau saya di suruh untuk membuat sumpah jabatan mungkin bunyinya akan begini:
"Saya akan mengabdikan diri saya sepenuh hati jiwa dan raga untuk bangsa dan negara Indonesia dan akan menggunakan seluruh kemampuan saya untuk memajukan bangsa dan negara. Jika saya melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik saya dan nama baik negara ini baik secara terang-terangan maupun diam-diam, maka saya siap di hukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku kemudian saya akan berusaha memperbaiki nama baik saya dan negara ini dengan sekuat tenaga"