0
Saya sepertinya bukan pengguna Sosial Media yang bagus ya soalnya walau sudah punya Facebook dan Twitter tapi jarang sekali untuk update. Mungkin saya bukan tipe orang yang eksis di dunia maya, namun bukan berarti saya orang yang anti-sosial dan anti-sosial-media (maksud e? 
). Yah, kadang kurang nyaman dengan hubungan pertemanan di dunia maya dan saya merasa lebih asik mencari teman dan berinteraksi di dunia nyata. Beberapa hal yang secara personal saya kurang suka adalah ngobrol di Twitter karena yang saya ketahui dari Twitter adalah sebuah micro-blogging yang fungsinya untuk sharing informasi seperti blog pada umumnya bedanya info yang di berikan tidak bisa sebanyak blog.
Kalau di lihat lagi fungsi-fungsi yang ada di Twitter sepertinya memang tidak di arahkan untuk ngobrol di sana. Pertama Twitter menggunakan sistem follow yang artinya jelas komunikasi akan terjadi satu arah, yaitu dari user yang di follow kepada followernya. Kedua Twitter tidak mengenal yang namanya kommen tweet, yang artinya kalau kita ngobrol di Twitter berarti kita bikin tweet baru yang pasti akan muncul di timeline follower kita. Bukankah itu sama aja kita nyampah di timeleine orang lain? Lagipula cara balas tweet ala Twitter sangat sulit di baca oleh saya (tapi mungkin mudah buat yang suka ngobrol di Twitter
). Kemudian ada juga Trending Topics yang aku sangat yakin fungsinya untuk memberitahu pengguna Twitter yang lain bahwa topik tersebut sedang hangat-hangatnya di sharing di Twitter.
). Yah, kadang kurang nyaman dengan hubungan pertemanan di dunia maya dan saya merasa lebih asik mencari teman dan berinteraksi di dunia nyata. Beberapa hal yang secara personal saya kurang suka adalah ngobrol di Twitter karena yang saya ketahui dari Twitter adalah sebuah micro-blogging yang fungsinya untuk sharing informasi seperti blog pada umumnya bedanya info yang di berikan tidak bisa sebanyak blog.Kalau di lihat lagi fungsi-fungsi yang ada di Twitter sepertinya memang tidak di arahkan untuk ngobrol di sana. Pertama Twitter menggunakan sistem follow yang artinya jelas komunikasi akan terjadi satu arah, yaitu dari user yang di follow kepada followernya. Kedua Twitter tidak mengenal yang namanya kommen tweet, yang artinya kalau kita ngobrol di Twitter berarti kita bikin tweet baru yang pasti akan muncul di timeline follower kita. Bukankah itu sama aja kita nyampah di timeleine orang lain? Lagipula cara balas tweet ala Twitter sangat sulit di baca oleh saya (tapi mungkin mudah buat yang suka ngobrol di Twitter
). Kemudian ada juga Trending Topics yang aku sangat yakin fungsinya untuk memberitahu pengguna Twitter yang lain bahwa topik tersebut sedang hangat-hangatnya di sharing di Twitter.
Sekali lagi ini adalah pandangan pribadi saya dan sebuah alat bisa di pakai bebas oleh penggunanya namun jika sebuah alat memiliki spesifikasi khusus untuk fungsi yang khusus pula sangatlah bijak kalau kita menggunakan seperti fungsinya. Kalau mau ngobrol bukannya sudah ada layanan yang lain contohnya seperti Facebook, Google+, YM atau yang paling sederhana ya SMS. Kalau kita ngobrol di situ pasti akan lebih enak dan nyaman dan kalau mau pakai Twitter baiknya ya update berita yang penting seperti dulu waktu gempa kita bisa langsung tahu berita secara real-time. Itu salah satu contoh dan banyak yang lain yang masih terpendam karena yang terlihat baru ngobrolnya 
.
.
