• Random Post

  • Seperti yang kita tahu bahwa pembajakan adalah perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Indonesia sudah mulai menerapkan peraturan yang berkaitan dengan pembajakan dan memberikan sanksi kepada pelaku jika terbukti melakukan tindakan seperti itu. Dampak pembajakan yang selama ini kita tahu adalah berkaitan dengan perusahaan, sehingga kita sedikit acuh terhadap ancaman ini. Penyebabnya jelas, karena kita tidak merasa di rugikan dan malah mengntungkan meskipun itu salah.

    Tidak perlu munafik, bahwa saya sendiri tidak lepas dari yang namanya pembajakan. Namun mau di kata apa, jalan untuk menghindari pembajakan sangat sulit. Sebagai contoh penggunaan aplikasi pada handphone android. Untuk aplikasi-aplikasi yang berbayar, kita di wajibkan memiliki account paypal untuk melakukan transaksi online. Sebelumnya kita harus mendaftarkan diri di bank dan membuka rekening baru mendaftarkan diri sebagai pengguna kartu kredit agar nomor kartu kredit dapat didaftarkan di paypal.

    Oke, simple prosesnya namun prakterknya susah. Saat ini saya memiliki rekning di BNI Tabunganku, saya memilih Tabunganku karena tidak ada biaya bulanan yang harus saya tanggung untuk menabung di situ. Padahal, kartu kredit hanya di peruntukan untuk pengguna rekening biasa alias bukan program Tabunganku. Solusinya adalah memindahkannya, namun saya belum berpenghasilan dan sangat beresiko untuk memindahkan karena tentu sulit untuk menutupi biaya bulanan.

    Jika biaya bulanan kita ambil Rp 10.000 per bulan dan bunga yang di berikan bank kepada kita adalah 2% per tahun, maka agar kita bisa menutupi biaya tersebut dengan bunga yang kita peroleh maka uang yang ada di rekening kita minimal Rp 10.000.000. Lalu dari mana uang itu bisa saya dapatkan? Padahal niat menabung adalah untuk menyimpan uang guna mempersiapkan kebutuhan yang lebih penting di masa depan. Gak bisa asal pakai juga uangnya.

    Artinya bahwa memperoleh barang asli lebih susah daripada mencari barang bajakan. Sekarang bukan saatnya berfikir siapa benar siapa salah, namun sanggupkah kita merubah sistem dan kebiasaan itu agar kita mampu hidup lebih bermartabat. Ini bukan lagi masalah pemerintah atau praktisi di bidang IT, namun kita sebagai konsumen perlu menjadi lebih pintar. Pada dasarnya mengapa banyak barang bajakan di Indonesia karena banyak pula yang mencari dan menggunakannya. Kalian salah satunya? Berarti kalian adalah pemegang jerat maut pembajakan.
    Diberdayakan oleh Blogger.
    rss
    rss


    Copyright © 2010 Neogatotkaca All rights reserved.Powered by Blogger.