0
Sayang sekali kemarin saya tidak bisa update blog. Padahal ada banyak cerita menarik kemarin. Kemarin itu saya pergi untuk melihat lokasi KKN saya besok, tempatnya di dusun Kajor Kulon, desa Selopamioro, kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Perjalanan ke sana di tempuh sekitar 1 jam dan mungkin bisa di bilang merupakan lokasi KKN paling dekat. Namun jauh apa dekat juga bukan masalah, karena sebulan kita akan menetap disana.
Setelah melihat-lihat daerahnya dan bertanya kepada pak Dukuhnya, terlihat kalau dusun utu sudah cukup maju. Kegiatan PKK, Dasawisma, Pemuda, Paguyuban Tani rutin berjalan dan selalu ada pertemuan setiap 35 hari. Memang di akui kalau memang keadaan pedukuhan tersebut sudah cukup maju. Mendengar hal itu membuat saya berfikir keras untuk mecari program untuk KKN besok.
Namun lupakan itu untuk sejenak karena kita belum menggali secara maksimal informasi dari padukuhan tersebut. Kemarin waktu wawancara dengan pak dukuh juga masih canggung karena bingung harus ngapain. Saya, sebagai ketua unit, seharusnya mampu menjadi moderator sehingga tercipta diskusi yang baik malah sakit sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Waktu itu kepala sudah pusing, tenggorokan sakit dan ada rasa ngantuk karena memang kamis malam tidurnya kurang nyenyak. Soalnya saya kepikiran kalau jum'at saya sampai tidak bisa ikut pasti banyak yang kecewa. Untunglah walau badan masih kurang sip, namun cukup kuat lah untuk pulang-pergi dan ngoceh-ngoceh gak jelas di sana. Rencana besok mau survey lagi dan semoga saya bisa ambil foto-foto di sana ya.
Setelah melihat-lihat daerahnya dan bertanya kepada pak Dukuhnya, terlihat kalau dusun utu sudah cukup maju. Kegiatan PKK, Dasawisma, Pemuda, Paguyuban Tani rutin berjalan dan selalu ada pertemuan setiap 35 hari. Memang di akui kalau memang keadaan pedukuhan tersebut sudah cukup maju. Mendengar hal itu membuat saya berfikir keras untuk mecari program untuk KKN besok.
Namun lupakan itu untuk sejenak karena kita belum menggali secara maksimal informasi dari padukuhan tersebut. Kemarin waktu wawancara dengan pak dukuh juga masih canggung karena bingung harus ngapain. Saya, sebagai ketua unit, seharusnya mampu menjadi moderator sehingga tercipta diskusi yang baik malah sakit sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Waktu itu kepala sudah pusing, tenggorokan sakit dan ada rasa ngantuk karena memang kamis malam tidurnya kurang nyenyak. Soalnya saya kepikiran kalau jum'at saya sampai tidak bisa ikut pasti banyak yang kecewa. Untunglah walau badan masih kurang sip, namun cukup kuat lah untuk pulang-pergi dan ngoceh-ngoceh gak jelas di sana. Rencana besok mau survey lagi dan semoga saya bisa ambil foto-foto di sana ya.
